Setiap orang tua pasti menginginkan buah hatinya tumbuh dan berkembang dengan pesat. Meski demikian, kesibukan kerap kali membuat orang tua lupa untuk mengawasi langsung proses tumbuh kembang putra-putrinya.
Kurangnya peran langsung orang tua dalam proses tumbuh kembang anak dapat menimbulkan beberapa masalah dan gangguan yang tidak terdeteksi sejak dini.
Dengan demikian, bagi Anda orang tua yang sibuk, sempatkanlah beberapa waktu untuk memperhatikan putra-putri Anda dan cermati apabila mereka memiliki ciri-ciri gangguan tumbuh kembang.
Masalah Tumbuh Kembang pada Anak
Anak-anak mengalami fase keemasan pada masa tumbuh kembangnya ketika ia berada pada usia 0-6 tahun. Pada usia-usia ini anak-anak mulai mempelajarai kemampuan-kemampuan dasar sebagai manusia seperti berjalan, berbicara, dan berpikir. Salah satu gangguan yang sering dialami anak-anak pada masa ini ialah speech delay atau terlambatnya kemampuan anak dalam hal berbicara.
Meski sering kemudian dikaitkan dengan masalah pendengaran, anak yang mengalami speech delay kebanyakan hanya kurang terstimulasi kemampuan bicaranya di lingkungan sosial atau kematangan organ-organ bicaranya agak terlambat.
Gangguan tumbuh kembang lain yang wajib diperhatikan oleh orang tua ialah jalan jinjit. Meski merupakan hal yang normal terjadi pada anak yang baru belajar berjalan, namun apabila memasuki usia 3 tahun atau lebih anak masih belum bisa berjalan dengan menapakkan kaki, maka Anda wajib menanggapi masalah ini dengan serius karena bisa jadi anak Anda terkena autisme.
Selain itu, gangguan tumbuh kembang yang sering terabaikan orang tua, terutama yang sibuk, ialah disleksia atau kesulitan anak dalam belajar membaca. Penyebab disleksia sendiri bisa jadi karena faktor genetik, adanya gangguan pada struktur dan perkembangan otak atau faktor sosial, psikologis dan lingkungan.
Solusi Atasi Masalah Tumbuh Kembang Anak
Untuk mengatasi masalah tumbuh kembang anak, orang tua wajib turun langsung di dalam proses penanganannya. Contohnya untuk menangani masalah speech delay, orang tua harus telaten dalam mengajari anak bicara dengan menggunakan bahasa-bahasa sederhana, tanggap dalam merespons setiap perkataan anak dengan sabar, serta sering membacakan buku-buku bergambar untuk meningkatkan pembendaharaan kata anak.
Pada gangguan disleksia orang tua juga dapat membantu anak dengan banyak memberi kegiatan mendengar dan bermain kata yang menyenangkan. Untuk lebih lanjut memang disarankan orang tua merujuk ke tenaga profesional seperti psikolog dan terapis. Terlebih untuk masalah serius seperti gangguan jalan jinjit yang berpotensi autisme, perlu sekali bantuan ahli medis seperti neurologis, ortopedis, serta fisioterapis untuk menyembuhan anak Anda.
Pada dasarnya ketika orang tua melahirkan anak maka wajib pula lah bagi mereka untuk memperhatikan tumbuh kembang anaknya dengan telaten. Gangguan pada tumbuh kembang anak memang bukan berarti seluruhnya salah orang tua yang kurang perhatian, tetapi orang tua tetap bertanggung jawab untuk mengatasi gangguan tersebut dengan mengupayakan solusi terbaik. Dalam hal ini perhatian lebih orang tua menjadi faktor krusial penentu keberhasilan penangangan gangguan tumbuh kembang pada anak.