Usia anak 0-6 tahun merupakan usia emas dimana terjadi proses tumbuh kembang paling krusial dalam diri anak. Pada usia 2 tahun berat badan anak bertambah 4 kali lipat dari beratnya waktu lahir untuk kemudian bertambah dua kilo setiap tahun-tahun berikutnya di periode prasekolah.
Sementara pertumbuhan tinggi badan anak saat usia 6 tahun dapat mencapai 2, 25 kali lipat dari panjang tubuhnya ketika baru lahir. Pada tahap perkembangan, apabila saat lahir otak anak hanya berukuran 25% dari otak orang dewasa, maka pada usia 6 tahun, otak anak sudah berkembang hingga mencapai 95% dari otak orang dewasa.
Pastikan Anak Tumbuh Berkembang Sesuai Usia
Adanya acuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan tersebut kemudian mendorong orang tua untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan orang tua agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.
Nutrisi dan Stimulasi
Orang tua perlu memperhatikan agar anak tumbuh dan berkembang secara normal dan tidak tertinggal. Pemberian nutrisi dan stimulasi yang tepat memegang peranan penting dalam hal ini. Nutrisi yang diperlukan anak untuk dapat dibedakan menjadi makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien terdiri dari karbohidrat sebagai sumber lemak yang dapat diperoleh dari gandum, nasi; protein untuk perkembangan jaringan dan otot yang sehat dari telur, ikan, susu; lemak untuk melarutkan vitamin A, D, E, dan K yang didapat dari makanan olahan susu, daging-dagingan, margarin.
Sementara untuk mikronutrien seperti vitamin dan mineral yang dapat dikonsumsi anak melalui yogurt, susu, buah dan sayur. Orang tua dalam hal ini perlu pula memberi stimulasi yang sesuai dengan tahapan usianya. Stimulasi ini dilakukan melalui interaksi alamiah yang dilakukan secara teratur dengan menyenangkan antara ibu, ayah dan anak. Tanpa perhatian dan stimulasi, otak anak akan menjadi kurang teransang pertumbuhan dan perkembangannya.
Pendidikan yang Tepat
Selain pemberian nutrisi dan stimulasi yang sesuai, pastikan anak anda mendapat pendidikan yang sesuai dengan usianya. Saat ini banyak pendidikan-pendidikan anak usia dini yang memberi pendidikan membaca, menulis dan berhitung bagi anak usia 2-5 tahun. Padahal, pada usia balita anak cukup diberi pengetahuan mengenai angka dan huruf saja, serta mendapat lebih banyak waktu untuk bermain.
Memperoleh pelajaran membaca, menulis dan menghitung terlalu dini tidak berefek banyak bagi kecerdasan anak di masa selanjutnya. Sebaliknya, anak akan cenderung bosan dan malas belajar karena pengulangan materi tersebut di tingkat sekolah dasar. Selain itu, waktu bermain yang tergantikan oleh waktu belajar di usia balita justru akan membatasi imajinasi dan kreatifitas anak.
Hal lain yang perlu diperhatikan ialah jangan biarkan anak belajar lebih dari satu bahasa sebelum berusia 5 tahun. Hal ini untuk menghindarkan anak mengalami kegagapan saat berbicara ketika dewasa.
Semua orang tua menginginkan anaknya tumbuh berkembang dengan normal. Namun, bagi sebagian orang tua terdapat suatu kebanggaan apabila anaknya dapat tumbuh dan berkembang lebih pesat dibandingkan anak-anak lain seusianya. Pikiran tersebut sebaiknya dihindari oleh orang tua karena dapat menjadi bumerang ketika sang anak di saat dewasa merasa kurang bahagia dan tertekan. Oleh karena itu, biarkan anak menikmati tiap tahapan hidup dalam usianya secara sempurna.